Selasa, 10 Februari 2015

DETEKSI BORAKS SEDERHANA, BISA DI PRAKTEKKAN DI RUMAH



Prosedur Uji Kualitatif Boraks Sederhana

Menggunakan larutan air perasan kunyit



1.    Alat

a.    Mangkuk

b.    Sendok

c.    Pisau

d.   blender atau bagi yang gak punya bisa pakai cobek
e. sarung tangan biar gak blepotan
 f. gelas minum, kaca bening tanpa ukiran, tanpa gambar


2.    Bahan

a.       Kunyit

b.      Kain putih

c.       Air

d.       Sampel makanan: Pentol bakso, pentol bakar, pentol rebus, pentol goreng dan empek-empek, dll





2.    Prosedur Kerja

a.       Siapkan alat dan bahan

b.  Kunyit dikupas, lalu dihaluskan dengan cara diparut/ditumbuk/diblender kemudian tambahkan air. Selanjutnya kunyit tersebut dibungkus dengan kain putih lalu diperas untuk memperoleh air kunyit.
c.   Haluskan sampel makanan yang akan dideteksi kandungan boraksnya dengan cara diparut/ditumbuk/diblender usahakan sangat halus, masukkan kedalam gelas, tambahkan sedikit air. Aduk agar air dan sampel makanannya tercampur rata (homogen)

d.   Tambahkan 5 tetes air perasan kunyit pada larutan sampel tadi. Homogenkan/aduk hingga rata
e.        Amati perubahan warna yang terjadi, jika terbentuk warna merah kecoklatan maka tersangka positif boraks

selamat mencoba :)

UJI JARTEST DENGAN KOAGULAN PAC


Proses Jar Test

Jar test adalah suatu percobaan skala laboratorium untuk menentukan kondisi operasi optimum pada proses pengolahan air dan air limbah. Metode ini dapat menentukan nilai pH, variasi dalam penambahan dosis koagulan atau polimer, pada skala laboratorium untuk memprediksi kebutuhan pengolahan air yang sebenarnya. 
Metode jar test mensimulasikan proses koagulasi dan flokulasi untuk menghilangkan padatan tersuspensi (suspended solid) dan zat-zat organik yang dapat menyebabkan masalah kekeruhan, bau dan rasa. Jar test mensimulasikan beberapa tipe pengadukan dan pengendapan yang terjadi di clarification plant pada skala laboratorium. Jar test memiliki variable kecepatan putar pengaduk yang dapat mengontrol energi yang diperlukan untuk proses. 
Ada dua tahap proses dalam pengujian jar test. Jar test dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut floculator. Floculator adalah alat yang digunakan untuk flokulasi. Berdasarkan cara kerjanya floculator dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu pneumatic, mechanic dan baffle. Floculator pada dasarnya bertugas untuk melakukan pengadukan lambat supaya jangan sampai mikro flok yang ada menggumpal (Anonim,2010).
Jar test memberikan data mengenai kondisi optimum untuk parameter-parameter proses seperti :
a.       Dosis koagulan
b.      pH
c.       Metode pembubuhan bahan kimia
d.      Kepekatan larutan kimia
e.       Waktu dan intensitas pengadukkan cepat dan pengadukan lambat
f.       Waktu penjernihan
Sebagai contoh, jika Jartest dilakukan untuk menetukan dosis optimum koagulan untuk air baku tertentu, kondisi proses berikut ini harus dibuat sama pada semua tabung, yaitu :
a.         Contoh air baku
b.        Temperature
c.         pH
d.        konfigurasi motor
e.         konfigurasi tabung
f.         intensitas pencampuran
g.        periode pencampuran
h.        periode sedimen
(Masrun. 1987)

Tujuan Uji Jartest

Uji jartest bertujuan untuk mengetahui dosis koagulan yang tepat (optimum) untuk mengatasi kekeruhan pada air sampel. 

Alat dan Bahan Uji Jartest 
  1. Alat
a)    Beakerglass 1000 ml 4 buah
b)   Beakerglass 500 ml 1 buah
c)    Beakerglass 200ml 2 buah
d)   Spatula
e)    Pipet 10 ml
f)    Bola hisap
g)   Jerigen
h)   Floculator
i)     Turbidimeter
j)     pH meter dan kertas lakmus
k)   Neraca analitik
l)     Cawan
m) Sendok
n)   ATK 

       2. Bahan
a)    Kapur
b)   PAC
c)    Sampel air yang terdapat pada bekas galian tambang
d)   Aquadest 90 %
e)    Kertas Label
 
 Langkah Kerja Uji Jartest



1.        Mengambil sampel air
2.        Menyiapkan alat dan bahan di Laboraturium
3.        Membuat larutan PAC 2 % dan kapur 2% dengan cara :
a.         Menimbang kapur sebanyak 2 gr
b.         Menimbang PAC sebanyak 2 gr
c.         Memasukkan kapur dan PAC yang sudah ditimbang masing-masing pada beakerglass 200ml
d.        Menambahkan masing-masing 100ml aquadest 90 %
e.         Menghomogenkan dengan cara mengaduk
4.        Memasukkan air sampel ke beakerglass 1000ml masing-masing u/ uji jartest
5.        Melakukan pengecekan pH sebelum uji jartest
6.        Menambahkan larutan kapur 2% masing-masing 5ml kecuali pada control
7.        Memberi label
Control
I
II
III
IV
8.        Menambahkan larutan PAC 2%
Control     = 0ml
I                = 3ml
II              = 6ml
IV             = 12ml
9.        Hidupkan mesin floculator
Power                   = ON
Lampu                  = ON
Pengadukan          =ON
Kecepatan            = 100rpm selama 1 menit
                               300rpm selama 5 menit
10.    Matikan mesin floculator
11.    Diamkan selama 5 menit
12.    Melakukan pengecekan pH setelah pengadukan
13.    Melakukan pengecekan kekeruhan
14.    Menghitung perbandingan dosis koagulan yang tepat
15.    Mengulangi proses uji jartest sesuai dosis yang tepat
16.    Menghitung efektifitas perbaikan kekeruhan

Hasil Uji Jartest



Tabel 1 Hasil Uji Jartest 1
Sampel
pH Awal
Kekeruhan
Awal
(NTU)
Dosis
Koagulan
(ml)
pH Sesudah
Uji Jartest
Kekeruhan Sesudah Uji Jartest
(NTU)

Kapur
PAC

Control
5
244
0
0
5
244

I
5
3
6
25,8
II
5
6
6
73,8
III
5
9
5
284
1V
5
12
4,5
275

 

Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat pada sampel III dan IV telah terjadi kejenuhan dimana kekeruhan yang didapatkan setelah dilakukan uji jartest lebih tinggi dari kekeruhan awal. Oleh karena itu, perbandingan dosis pada sampel III dan IV tidak bisa dijadikan sebagai dosis efektif penambahan koagulan. Sedangkan pada sampel I dan II, terlihat telah terjadi perbaikan kekeruhan dimana kekeruhan setelah dilakukan uji jartest lebih rendah dibandingkan kekeruhan awal.
Pendekatan perbandingan dosis koagulan efektif berdasarkan sampel I dan II ialah:
Kapur  : PAC
  2  :  1
Maka, sesuai perbandingan dosis koagulan efektif, pada sampel I dosis larutan kapur 2% ditambah 1 ml dan pada sampel II dosis larutan kapus 2% ditambah 7 ml. Hasil dari penyesuaian dosis koagulan efektif dapat dilihat pada tabel dibawah ini:



Tabel 2 Hasil Uji Jartest 2
Sampel
Dosis Koagulan
(ml)
pH
Kekeruhan
(NTU)
Kapur
PAC
I
6
3
6
16,7
II
12
6
6
23,7

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dihitung efektifitas perbaikan kekeruhan air, yaitu:
Kekeruhan sampel I     seb - ses   x 100%
                                             seb


= 244 - 16,7 x 100%
                      244
= 93.16 %

           Kekeruhan sampel II     = seb - ses x 100%
                                                          seb
= 244 - 23,7  x 100%
                      244
= 90,28 %



Kesimpulan
1.        Jar test adalah suatu percobaan skala laboratorium untuk menentukan kondisi operasi optimum pada proses pengolahan air dan air limbah. Metode ini dapat menentukan nilai ph, variasi dalam penambahan dosis koagulan atau polimer, pada skala laboratorium untuk memprediksi kebutuhan pengolahan air yang sebenarnya.
2.        Tingkat keasaman (ph) sampel air yaitu 5
3.        Tingkat kekeruhan sampel air 224 NTU
4.        Jenis koagulan yang digunakan Kapur 2% dan PAC 2%
5.        Dosis koagulan yang tepat dan efektif 6 ml kapur 2% dan 3 ml PAC 2% dalam 1000 ml air

Saran
1.        Gunakanlah metode Jartest untuk menentukan dosis koagulan optimum dalam proses perbaikan kekeruhan air
2.        Perhatikan tingkat kekeruhan air yang digunakan sebagai kebutuhan air bersih dan air minum

Semoga Bermanfaat :)